Sabtu, 13 April 2013

Cara Membuat Bivak


Cara Membuat Bivak dan Bentuknya

Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Salam Rimba...!!! saat ini saya akan berbagi tips dan trik tentang Survival baik dalam Pramuka maupun para Pecinta Alam yang ingin membuat bivak, nach sebelum saya bahas Cara Membuat Bivak dan Bentuknya mari kita ketahui Bivak adalah salah satu keterampilan dalam mempertahankan hidup dialam terbuka (survive) yang harus dimiliki seorang petualang bila tersesat di hutan, gunung. Bivak adalah tempat untuk berlindung dan bermalam di hutan. Membuat tempat perlindungan jadi penting ketika terjadi hal-hal darurat. Padahal, bivak tak hanya dibuat ketika darurat saja, tetapi juga dipakai pada saat membuat camp sementara, artinya faktor kenyamanan harus menjadi prioritas. atau bisa juga Bivak adalah tempat berlindung sementara di alam bebas dari aneka gangguan cuaca, binatang buas, dan angin tentunya. Memang semua itu bisa mempergunakan Tenda Dome atau Flysheet, akan tetapi, bagaimana jika alat berlindung siap pakai tadi rusak ataupun sobek saat di alam bebas? Sudah tentu kita harus bisa membuat bivak atau shelter dari bahan sekeliling kita.

Bivak atau shelter dapat dibagi atas :
1. Bivak alam
Tempat berlindung yang dibuat dengan menggunakan bahan - bahan yang terdapat di alam seperti ;
a. Pohon tumbang
b. Lubang pada pohon besar
c. Gua
d. Bivak dari bambu
e. Bivak dari daun tumbuh - tumbuhan

2. Bivak buatan
a. Menggunakan plastik
b. Menggunakan Fly sheet

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Bivak yaitu:
1. Untuk berapa lama
Dengan merencanakan akan berapa lama berlindung di suatu tempat, penghematan tenaga dan kesadaran emosi akan terjaga.

2. Sendiri atau kelompok
Buatlah tempat berlindung yang sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu luas dan tidak terlau sempit sehingga kehangatan tempat berlindung tetap terjaga.

3. Memilih tempat
untuk menjaga kenyamanan dan tetap hangatnya tempat berlindung serta menghindari cepatnya penurunan daya tahan tubuh, perhatikan hal berikut ;

a. Dirikan bivak yang terlindung dari terpaan angin, jangan dirikan bivak ditempat yang terbuka dari terpaan angin

b. Dirikan bivak pada tempat yang kering dan rata, untuk daerah yang lembab, buatlah para - para yang kokoh. Jangan dirikan bivak dilereng gunung atau lembah

c. Dirikan bivak dibawah kerindangan pohon yang tembus sinar matahari. Jangan dirikan dibawah pohon yang rapuh dan lapuk

d. Pada situasi bivak yang permanen, usahakan dirikan pada daerah yang dekat dengan sumber air. Jangan dirikan bivak dialiran sungai dan jalur lintas binatang.

Di daerah tempat kita akan mendirikan bivak hendaknya bukan merupakan sarang nyamuk atau serangga lainnya. Kita juga perlu perhatikan bahan pembuat bivak. Usahakan bivak terbuat dari bahan yang kuat dan pembuatannya baik, sebab semuanya akan menentukan kenyamanan.

Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan ketika kita memutuskan untuk membuat bivak, yaitu jangan sekali-kali membuat bivak pada daerah yang berpotensi banjir pada waktu hujan. Di atas bivak hendaknya tak ada pohon atau cabang yang mati atau busuk. Ini bisa berbahaya kalau runtuh.

Di daerah tempat kita akan mendirikan bivak hendaknya bukan merupakan sarang nyamuk atau serangga lainnya. Kita juga perlu perhatikan bahan pembuat bivak. Usahakan bivak terbuat dari bahan yang kuat dan pembuatannya baik. Bahan dasar untuk membuat bivak bisa bermacam-macam. Ada yang dibuat dari ponco (jas hujan plastik), lembaran kain plastik (flysheet) atau memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti daun-daunan, ijuk, rumbia, daun palem, dan lainnya. Tapi yang paling penting, kesemua bahan dasar tadi sanggup bertahan ketika menghadapi serangan angin, hujan atau panas.

Selain bahan yang bermacam-macam, bentuk bivak pun amat beragam. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan. Tak harus berbentuk kerucut atau kubus, modelnya bisa apa saja. Ini amat bergantung pada kreativitas kita sendiri. Membuat bivak merupakan seni tersendiri karena kreasi dan seni seseorang bisa dicurahkan pada hasilnya.

Sebagai contoh, one man bivak. Pembuatannya dengan menancapkan kayu tiang pokok yang tingginya sekitar 1,5 meter. Letakkan di atasnya sebatang kayu yang panjangnya kira-kira dua meter. Ujungnya diikat kuat yang biasanya memakai patok. Lalu sandarkan potongan kayu yang lebih kecil di atasnya, yang berfungsi untuk menahan dedaunan yang akan jadi atap ”rumah” kita.

Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bivak yaitu gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua agar kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Gua yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.

Kita juga bisa memanfaatkan tanah berlubang atau tanah yang rendah sebagai tempat berlindung. Tanah yang berlubang ini biasanya bekas lubang perlindungan untuk pertahanan, bekas penggalian tanah liat dan lainnya. Pastikan tempat-tempat tersebut tidak langsung menghadap arah angin. Kalau terpaksa menghadap angin bertiup kita bisa membuat dinding pembatas dari bahan-bahan alami. Selain menahan angin, dinding ini bertugas untuk menahan angin untuk tidak meniup api unggun yang dibuat di muka pintu masuk.

Bentuk2 Bivak dapat dilihat Gambar Dibawah Ini :

Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
4 Model Bivak 
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
3 Model Bivak dalam Rangka Ranting
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak 
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak Ponco
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
 Bentuk Bivak Terbuat Dari Ranting dan Daun
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak SB
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak Bersantai

Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bivak yaitu gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang - lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua, kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Goa yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.
Contoh Bentuk Bivak Alam:

Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Cara Membuat Bivak alam Tanah Berlubang
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak alam Tanah Berlubang
Cara Membuat Bivak dan Bentuknya
Bentuk Bivak Alam Gua

Kita juga bisa memanfaatkan tanah berlubang atau tanah yang rendah sebagai tempat berlindung. Tanah yang berlubang ini biasanya bekas lubang perlindungan untuk pertahanan, bekas penggalian tanah liat dan lainnya. Pastikan tempat - tempat tersebut tidak langsung menghadap arah angin. Kalau terpaksa menghadap angin bertiup kita bisa membuat dinding pembatas dari bahan - bahan alami. Selain menahan angin, dinding ini bertugas untuk menahan angin untuk tidak meniup api unggun yang dibuat di muka pintu masuk .
gimana sobat...!!! dengan melihat bentuk dari bivak yang saya bagikan silahkan sobat membuat bivak tersendiri sesuai kreativitas sobat sendiri dengan menggunakan bahan yang ada disekitar sobat...!!!
Semoga artikel Cara Membuat Bivak dan Bentuknya bermanfaat bagi Anda.

CARA BERTAHAN HIDUP DIALAM BEBAS


CARA BERTAHAN HIDUP DI ALAM BEBAS

Bertualang di alam bebas, mendaki gunung merupakan sebuah kegiatan positif yang banyak digemari. Saat menelusuri tebing dan jalan berliku, kemudian mampu menggapai puncak adalah kenikmatan yang sulit dicari bandingannya. Tetapi ketakutan paling besar adalah saat tersesatdan terpisah dari rombongan. Apa yang harus kita lakukan?

Kuncinya hanya bertahan hidup dengan mengandalkan diri sendiri, persedian barang bawaan, dan alam. Dan cobalah ikuti tips bertahan hidup di alam bebas berikut ini.

JANGAN PANIK
Hal ini menjngadi ya utama saat Anda mulai tersesat. Jangan panik dan tetaplah fokus pada jalan di depan Anda. Jika Anda panik dengan teriak - teriak atau hanya menangis di tempat, maka hal itu tidak akan menghasilkan apa pun.

Saat Anda tersesat dan harus bertahan hidup, tenangkan diri, ambil nafas yang panjang dan kuatkan mental Anda. Memang, situasi saat bertahan hidup sangat mencekam dan bahkan mengerikan. Tapi, Anda sangat butuh pikiran tenang dan hadapi dengan pikiran yang positif.

CEK BARANG BAWAAN
Lihat kembali barang - barang bawaan Anda, seperti makanan dan minuman, senter, jaket, hingga telepon seluler. Anda harus bisa menggunakan barang bawaan tersebut secara benar dan tepat.

Berpikirlah lebih kreatif dan teliti dalam menggunakan barang-barang Anda untuk bertahan hidup. Anda bisa menggunakan jaket untuk alas tidur, botol minum bekas untuk menampung air hujan dan mengambil air sungai untuk diminum.

PELAJARI LINGKUNGAN SEKITAR
Mempelajari lingkungan sekitar juga tidak kalah pentingnya saat bertahan hidup di gunung. Carilah perbukitan atau area terbuka agar dapat melihat tanda - tanda alam seperti bukit, gunung atau tebing yang Anda kenali sebagai orientasi arah. Lembah biasanya berarti ada aliran sungai, Anda bisa mencari air untuk minum.

Saat bermalam, tidurlah di tempat yang lebih tinggi untuk menghindarkan diri dari binatang buas. Jangan tidur di tepi sungai, karena hewan liar kerap kali turun minum pada malam hari.

COBA BERKOMUNIKASI
Ponsel menjadi barang utama yang harus Anda perhatikan. Begitu Anda hilang atau tersesat, segera cek sinyal ponsel dan baterai. Kalau ada sinyal, segera beritahu rekan - rekan atau pihak lain yang bisa mencari pertolongan. Gunakan telepon seperlunya, hemat baterai ponsel untuk keperluan menelepon yang sangat penting.

Jika ponsel sudah tidak bisa digunakan, Anda bisa mencoba memberi tanda dengan membuat asap dari ranting kayu dan daun kering. Carilah tempat yang agak terbuka agar asap yang Anda buat bisa membumbung tinggi.

TINGGALKAN JEJAK
Saat bertahan hidup di alam bebas, Anda harus terus berjalan untuk mancari jalan keluar atau bertemu dengan pendaki lain. Oleh karena itu, tinggalkanlah jejak Anda saat mencari jalan keluar.

Meninggalkan jejak bisa dengan cara menyobek baju dan mengikatkannya di ranting - ranting pohon, mengikat slayer di pohon, atau meninggalkan benda - benda Anda seperti baju atau celana yang dapat dikenali oleh teman Anda yang melakukan pencarian atau tim SAR. Jika Anda membawa pulpen atau spidol, tulis nama Anda pada benda - benda yang akan ditinggalkan sebagai jejak .

HEMAT BATTERAI DAN MAKANAN
Pencahayaan dan makanan menjadi hal yang penting untuk terus menjaga stamina dan keamanan Anda. Hematlah dalam mengkonsumsi bekal makanan! Anda tentu dapat menerka kapan makanan Anda akan habis, oleh sebab itu pikirkan dengan teliti dan bertahanlah walau lapar. Untuk makanan dari alam liar, jangan makan daun dan buah yang berwarna cerah atau berbulu karena biasanya beracun. Buah yang dimakan monyet, biasanya juga bisa Anda makan.

Selain itu, pencahayaan dalam malam hari akan menjaga faktor keselamatan Anda. Nyalakan senter Anda saat hari sudah malam dan matikan saat Anda sedang tidur.

Tips tersebut sangat berpengaruh saat Anda bertahan hidup di alam bebas. Satu hal penting yaitu tetaplah berpikir positif dan jangan pernah menyerah untuk menemukan jalan keluar. 

Touring HIMPALAKAS (Cipamingkis)



Cibadak
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cibadak
Cibadak
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cipamingkis
Cibadak
Cipamingkis
Cibadak
Cibadak